Tazkirah hari ini adalah salah satu hadis kegemaran saya, di mana Rasulullah s.a.w. bersabda, Allah s.w.t. berfirman,

 

مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ

وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ

وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ

فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا

وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ

وَمَا تَرَدَّدْتُ عَنْ شَيْءٍ أَنَا فَاعِلُهُ تَرَدُّدِي عَنْ نَفْسِ الْمُؤْمِنِ يَكْرَهُ الْمَوْتَ وَأَنَا أَكْرَهُ مَسَاءَتَهُ

Siapa yang memusuhi wali-Ku, maka Aku umumkan perang terhadapnya.

Dan tidaklah hamba-Ku bertaqarrub kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai melainkan apa yang telah aku fardhukan ke atasnya.

Dan tidaklah hamba-Ku berterusan bertaqarrub kepada-Ku melalui amalan-amalan nawafil sehinggalah aku mencintainya.

Jika Aku sudah mencintainya, maka Akulah pendengarannya yang dia jadikan untuk mendengar, pandangannya yang dia jadikan untuk memandang, tangannya yang dia jadikan untuk memukul, dan kakinya yang dia jadikan untuk berjalan.

Jika dia meminta daripada-Ku nescaya Aku berikan dan jika dia meminta perlindungan kepada-Ku nescaya Aku lindungkan.

Dan tidaklah Aku prihatin terhadap sesuatu yang Aku sendiri adalah pembuatnya, melainkan keprihatinan-Ku terhadap jiwa seorang mukmin yang membenci kematian sementara Aku juga membenci berbuat buruk terhadapnya. [Shahih al-Bukhari, no.: 6021/6502]

----------
Beberapa pengajaran hadis:

Pertama: 
Dalam seluruh al-Qur'an dan hadis, Allah umumkan perang hanya kepada dua golongan: [1] Orang yang mengambil riba (al-Baqarah 2:279) dan [2] Orang yang memusuhi wali Allah.

Wali Allah bukanlah mereka yang boleh berjalan atas air atau terbang di udara, tetapi mereka yang menolong agama Allah dengan cara menyebarkan yang hak dan menghapuskan yang batil.

Kedua: 
Tiada yang lebih Allah cintai melainkan ibadah fardhu seperti solat 5 kali sehari, puasa Ramadhan, zakat harta dan haji yang pertama. Maka bersungguh-sungguhlah dalam melaksanakannya.

Ketiga: 
Apabila kita melazimkan diri melakukan amalan sunat seperti solat sunat, puasa sunat, sedekah, umrah, membaca al-Qur'an dan banyak lagi, maka Allah akan mencintai kita dan memberi kita keutamaan seperti yang dinyatakan dalam hadis di atas.

Hanya pastikan ia amalan yang bertepatan dengan sunnah Rasulullah, bukan sunnah masyarakat kita.

Keempat:
Keprihatinan Allah atas semua yang Dia lakukan ke atas hamba-Nya, sama ada yang baik atau buruk, yang disukai atau dibenci.