Soalan:

Dalam persahabatan, sering juga berlaku kecil hati, tidak puas hati atau tuduh menuduh. Bagaimanakah untuk kita membina persahabatan abadi supaya perhubungan itu membuahkan pahala dengan menolak semua unsur negatif?

Nadiya, Yan, Kedah.

 

Jawapan:

Persahabatan yang abadi bukan sekadar persahabatan biasa, tetapi persahabatan yang diasaskan atas nilai-nilai taqwa. Ini selari dengan ciri-ciri orang yang bertaqwa berdasarkan firman Allah: 

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang mahu pun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. [Ali Imran 3:133-135]

Persahabatan atas dasar taqwa ialah yang saling menahan kemarahan serta memaafkan kesalahan sahabatnya andai berlaku kecil hati, tidak puas hati atau tuduh menuduh. Ciri-ciri ini serta ciri lain yang ditekankan dalam ayat di atas, jika dipraktikkan oleh semua kalangan sahabat, akan menghasilkan persahabatan yang abadi, dunia dan akhirat.