Dalam edisi cetakan pertama tahun 2000, Bab 12, saya ada membuat kenyataan:
"Daripada penjelasan Imam Shafie di atas, kemungkinan besar dia tidak sempat menemui hadith-hadith yang memerintahkan seseorang itu berkumur-kumur dan menghirup air ke hidung ketika berwudhu. "
Pembetulan:
Setelah semakan dan kajian semula, saya dapati al-Imam al-Syafi'e rahimahullah mengetahui hadith-hadith yang memerintahkan seseorang itu berkumur-kumur dan menghirup air ke hidung ketika berwudhu. Hanya disebabkan para sahabat dan tabi'en yang beliau temui tidak berpendapat ia wajib, maka al-Imam al-Syafi'e juga berpendapat ia tidak wajib.
Kesilapan ini saya akui, maka kenyataan di atas telah saya hapuskan (delete) dalam cetakan kedua tahun 2004.
"Daripada penjelasan Imam Shafie di atas, kemungkinan besar dia tidak sempat menemui hadith-hadith yang memerintahkan seseorang itu berkumur-kumur dan menghirup air ke hidung ketika berwudhu. "
Pembetulan:
Setelah semakan dan kajian semula, saya dapati al-Imam al-Syafi'e rahimahullah mengetahui hadith-hadith yang memerintahkan seseorang itu berkumur-kumur dan menghirup air ke hidung ketika berwudhu. Hanya disebabkan para sahabat dan tabi'en yang beliau temui tidak berpendapat ia wajib, maka al-Imam al-Syafi'e juga berpendapat ia tidak wajib.
Kesilapan ini saya akui, maka kenyataan di atas telah saya hapuskan (delete) dalam cetakan kedua tahun 2004.