THI: Saya ada pakai tangkal!
- Details
- Written by Kapten Hafiz Firdaus Abdullah
- Category: Tazkirah Hari Ini
- Hits: 4343
Saya ada pakai tangkal!
Siapa nak juga, maka caranya ialah membaca zikir ini 100 kali:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ.
Tidak ada tuhan selain Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya seluruh kerajaan dan bagi-Nya segala pujian. Dan Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menerangkan bahawa sesiapa yang membaca zikir ini seratus kali pada siang hari, maka:
كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ وَكُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ وَكَانَتْ لَهُ حِرْزًا مِنْ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِيَ وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلَّا أَحَدٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ.
Dia akan mendapat ganjaran seperti membebaskan 10 budak hamba, ditulis baginya 100 kebaikan, dipadamkan daripadanya 100 keburukan dan ia menjadi tangkal yang mendindingnya daripada syaitan pada hari itu sehinggalah malam.
Dan tidaklah seseorang itu dapat mendatangkan amalan yang lebih utama berbanding ini melainkan orang yang berzikir lebih banyak daripada itu (melebihi 100 kali). [Shahih al-Bukhari, no: 3050/3293]
30 May, 2016
THI: Bersungguh dalam mengamalkan sunnah
- Details
- Written by Kapten Hafiz Firdaus Abdullah
- Category: Tazkirah Hari Ini
- Hits: 5237
Baru-baru ini ketika menyemak beberapa hadis, terjumpa hadis berikut yang menarik perhatian saya dan ingin dikongsikan bersama:
----------
Daripada Ali bin Rabi‘ah, dia berkata: Aku menyaksikan Ali bin Abi Thalib radhiallahu 'anh diberi haiwan untuk dia tunggangi. Apabila dia meletakkan kakinya di pemijak kaki (sanggurdi), dia mengucapkan: “Bismillah” tiga kali. Tatkala dia sudah berada di atas belakang haiwannya, dia mengucapkan: “Alhamdulillah”. Kemudian dia membaca:
سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ.
“Maha Suci Dzat yang telah menundukkan untuk kami kenderaan ini, padahal tidaklah kami dapat menguasainya, dan sesungguhnya kepada Tuhan kamilah kami akan dikembalikan.”
Kemudian dia mengucapkan: “Alhamdulillah” tiga kali dan: “Allahu Akbar” tiga kali, diikuti dengan:
سُبْحَانَكَ إِنِّي قَدْ ظَلَمْتُ نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ.
“Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku maka ampunilah aku kerana sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau).”
Kemudian dia ketawa. Aku (Ali bin Rabi‘ah) bertanya: Kenapa engkau ketawa wahai Amirul Mukminin?
Dia menjawab: Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan seperti apa yang aku lakukan kemudian baginda ketawa. Aku bertanya: Kenapa engkau ketawa wahai Rasulullah? Baginda menjawab:
إِنَّ رَبَّكَ لَيَعْجَبُ مِنْ عَبْدِهِ إِذَا قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي ذُنُوبِي إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ غَيْرُكَ.
Sesungguhnya Tuhan-Mu sungguh merasa kagum kepada hamba-Nya apabila (hamba-Nya) mengucapkan: “Wahai tuhan-Ku, ampunilahku terhadap dosa-dosaku kerana sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa selain-Mu.”
[Shahih Sunan al-Tirmizi, no: 3368/3446]
-----------
Hadis ini menerangkan doa atau zikir ketika menaiki kenderaan.
Namun apa yang menarik perhatian saya ialah tindakan Ali bin Abi Thalib ketawa selepas membaca zikir-zikir tersebut. Beliau ketawa kerana mengikuti tindakan Rasulullah yang ketawa.
Ia menunjukkan kesungguhan para sahabat mengikuti sunnah Rasulullah meskipun dalam hal yang amat kecil.
Bezakan bahawa Rasulullah ketawa kegembiraan kerana baginda mendapat wahyu atau khabar bagaimana Allah merasa kagum kepada hamba-Nya.
Akan tetapi Ali tidak mendapat wahyu atau khabar. Beliau ketawa semata-mata kerana mengikuti tindakan Rasulullah ketawa.
Hadis ini menjadi motivasi kepada saya untuk cuba mengikuti sunnah Rasulullah sebanyak mungkin, meskipun dalam hal-hal yang kecil atau dianggap tidak perlu diikuti.
10 May,2016
THI: Worshipping Allah on the edge
- Details
- Written by Kapten Hafiz Firdaus Abdullah
- Category: Tazkirah Hari Ini
- Hits: 4877
Today's tazkirah (reminder) is the saying of Allah s.w.t.:
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَعْبُدُ اللَّهَ عَلَى حَرْفٍ فَإِنْ أَصَابَهُ خَيْرٌ اطْمَأَنَّ بِهِ وَإِنْ أَصَابَتْهُ فِتْنَةٌ انْقَلَبَ عَلَى وَجْهِهِ خَسِرَ الدُّنْيَا وَالْآَخِرَةَ ذَلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ
And among mankind is he who worships Allah as it were, upon the edge: if good befalls him, he is content there with; but if a trial befalls him, he turns back on his face. He loses both this world and the Hereafter. That is the evident loss. [al-Hajj 22:11]
-----------
This is one of my favorite verses. In it, Allah describes the attitude of some who when Allah bestows on him His favor, he is happy, satisfied, content and reaffirms his status as a Muslim.
However when Allah gives him a trial, he is angry, disappointed, questions Allah and even turns his back – gets away from Islam.
Not knowing or not having the iman (belief) that trials by Allah are actually for the good of himself. Allah will not test a person outside of his own capability.
Where do we stand as Muslims? Is it on the edge of a cliff or elsewhere that is firm and stable? Let us work hard to improve our knowledge and iman (belief) so that Allah will guide us to where is firm and stable.
9 May, 2016
THI: Worshipping Allah on the edge
- Details
- Written by Kapten Hafiz Firdaus Abdullah
- Category: Tazkirah Hari Ini
- Hits: 4793
Today's tazkirah (reminder) is the saying of Allah s.w.t.:
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَعْبُدُ اللَّهَ عَلَى حَرْفٍ فَإِنْ أَصَابَهُ خَيْرٌ اطْمَأَنَّ بِهِ وَإِنْ أَصَابَتْهُ فِتْنَةٌ انْقَلَبَ عَلَى وَجْهِهِ خَسِرَ الدُّنْيَا وَالْآَخِرَةَ ذَلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ
And among mankind is he who worships Allah as it were, upon the edge: if good befalls him, he is content there with; but if a trial befalls him, he turns back on his face. He loses both this world and the Hereafter. That is the evident loss. [al-Hajj 22:11]
-----------
This is one of my favorite verses. In it, Allah describes the attitude of some who when Allah bestows on him His favor, he is happy, satisfied, content and reaffirms his status as a Muslim.
However when Allah gives him a trial, he is angry, disappointed, questions Allah and even turns his back – gets away from Islam.
Not knowing or not having the iman (belief) that trials by Allah are actually for the good of himself. Allah will not test a person outside of his own capability.
Where do we stand as Muslims? Is it on the edge of a cliff or elsewhere that is firm and stable? Let us work hard to improve our knowledge and iman (belief) so that Allah will guide us to where is firm and stable.
9 May, 2017
Page 60 of 67