13 Perkara Yang Mencemari Kemurnian T a u h i d

Hafiz Firdaus Abdullah

 

 

Kenapa Disebut “Pencemaran Kemurnian Tauhid”?

 

Tauhid yang murni adalah apabila keesaan Allah tidak disekutui dengan sesuatu apa jua. Firman Allah:

 

Dan hendaklah kamu beribadat kepada Allah dan janganlah kamu sekutukan Dia dengan sesuatu apa jua

[al-Nisa’ 4:36]

 

Namun ramai di kalangan kita orang-orang yang beriman, di samping mentauhidkan Allah, tetap mempersekutukan-Nya dengan sesuatu yang lain. Allah Subhanahu wa Ta‘ala menerangkan hakikat ini:

 

Dan (orang-orang yang beriman kepada Allah), kebanyakan mereka tidak beriman kepada Allah melainkan mereka mempersekutukan-Nya juga dengan yang lain. [Yusuf 12:106]

 

Tindakan seperti inilah yang dimaksudkan sebagai pencemaran kemurnian tauhid, iaitu mencampur adukkan keimanan kepada tauhid yang murni dengan syirik. Firman Allah:

 

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan merekalah orang-orang yang mendapat hidayah petunjuk. [al-An’aam 6:82]

 

“Kezaliman” yang dimaksudkan dalam ayat 82 surah al-An’aam di atas adalah syirik, sepertimana yang dijelaskan oleh Allah Subhanahu wa Ta‘ala melalui lisan Luqman:

 

 Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, semasa dia memberi nasihat kepadanya: “Wahai anak kesayanganku, janganlah engkau mempersekutukan Allah (dengan sesuatu yang lain), sesungguhnya perbuatan syirik itu adalah satu kezaliman yang besar"[Luqman 31:13]